0 CONTOH PROGRAM CSR YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN

Jumat, 30 November 2012
CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan (Nuryana, 2005).

CSR secara umum diartikan sebagai kumpulan kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan; serta komitmen dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan ,Corporate Social Responsibility (CSR) tidak hanya merupakan kegiatan karikatif perusahaan dan tidak terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum semata.

Menyusun Perencanaan Program CSR
Secara umum, kita mengenal perencanaan itu terbagi menjadi perencanaan jangka pendek (rencana operasional) dan rencana jangka panjang (rencana strategis). Atau bahkan ada yang menambah lagi dengan perencanaan jangka menengah. Periodanya walaupun tidak ada kesepakatan tunggal, umumnya berkisar satu tahun untuk rencana jangka pendek, sampai dengan lima tahun untuk rencana jangka menengah dan diatas lima tahun untuk rencana jangka panjang. Langkah-Iangkah yang biasa ditempuh antara lain meliputi :

Menetapkan Visi
Penetapan visi ini merupakan langkah penting dalam penyusunan program CSR, karena visi merupakan gambaran dari sesuatu yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Beberapa contoh visi antara lain visi dari perusahaan otomotif terkemuka : menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. Contoh lain adalah visi salah satu perusahaan pulp and paper: terwujudnya masyarakat sejahtera mandiri melalui kemitraan yang harmonis antara perusahaan dengan Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Apapun visi yang Anda buat, upayakan berada dalam koridor SMART, spesifik, measurable (terukur), achieveable (dapat digapai), realistik (masuk akal), dan timebound (alokasi waktu).

Memformulasikan Misi
Misi mendiskripsikan alasan mengapa perusahaan perlu melakukan program CSR. Misi mengembangkan harapan pada karyawan dan mengkomunikasikan pandangan umum dari perusahaan. Misi menginformasikan siapa perusahaan kita dan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan kita untuk program CSR. Singkatnya, misi merupakan cara untuk mencapai visi yang diinginkan. Beberapa contoh misi antara lain visi dari perusahaan otomotif terkemuka: mewujudkan AG (inisial) sebagai perusahaan yang beroperasi secara excellent berdasarkan pada pendekatan triple bottom line, dengan meningkatkan stakeholders value guna mencapai sustainable business. Contoh lain adalah misi salah satu perusahaan pulp and paper: Membangun kemandirian masyarakat didalam mengembangkan aset ekonomi. Mengembangkan sumberdaya alam dan lingkungan. Meningkatkan sumberdaya manusia dan entitas sosial budaya.

Menetapkan Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir atau wujud kongkret dari sebuah visi. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan oleh perusahaan dan kapan akan diselesaikan dan sebaiknya diukur jika memungkinkan.

Menetapkan Kebijakan
Kebijakan perusahaan merupakan pedoman umum sebagai acuan pelaksanaan program CSR yang akan di jalankan. Berikut salah satu contoh bagaimana seharusnya kebijakan CSR pada sebuah perusahaan :
  1. CSR merupakan investasi sosial perusahaan
  2. CSR merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan
  3. CSR merupakan upaya untuk memperoleh licence to operate perusahaan dari masyarakat
  4. CSR merupakan bagian dari Risk Management
Contoh perusahaan pengguna CSR yaitu :
·                     PT Semen Tonasa Unggul Attas
Mengungkapkan, perusahaannya memberikan perhatian khusus pada program CSR ini.Karena itu, ketika diberi kepercayaan menduduki jabatan tertinggi di PT Semen Tonasa,beberapa program tersebut dilakukan penyusunan ulang dalam bentuk road map program CSR. Tujuannya tidak lain,agar program ini benar-benar tepat guna dan tepat sasaran. Apalagi, program CSR PT Semen Tonasa tidak hanya fokus pada satu sektor. Seperti ,program peningkatan kesehatan masyarakat, pendidikan, ekonomi,serta lingkungan desa mandiri. “Kami ingin,kehadiran perusahaan tidak sekedar memanfaatkan sumber daya alam yang ada,tapi juga dapat memberi manfaat bagi kemajuan daerah dan bersinergi dengan masyarakat sekitar,”ungkapnya.
Keseriusan pabrik semen terbesar di Indonesia Timur ini untuk menjalankan program CSR dapat dilihat dari alokasi anggaran yang terus meningkat setiap tahun.Pada 2011 lalu,disiapkan anggaran Rp12 miliar dan tahun ini mencapai Rp19 miliar.Unggul berharap,program CSR tersebut berjalan optimal dan mampu dirasakan dampaknya oleh masyarakat di sekitar pabrik.
·                     General Manager Grand Clarion Hotel Makassar
Anggiat Sinaga menyatakan, kegiatan CSR yang dilakukan perusahaannya memberikan dampak positif ke masyarakat. Hal itu bisa dilihat ketika adanya hajatan atau kegiatan dilakukan internal hotel dimana tingkat partisipasi masyarakat begitu tinggi. Dia mencontohkan,setiap pelaksanaan Salat Id yang memanfaatkan ballroomhotel. Animo masyarakat untuk datang begitu tinggi.Belum lagi kegiatan lainnya,yang langsung menyentuh pada kebutuhan mereka seperti perbaikan sarana ibadah yang memang sangat penting dilakukan. “Kami bersyukur berkat program CSR yang kerap dilakukan Grand Clarion Group membuat hotel kami satu-satunya konsisten melaksanakan itu.Image hotel di mata masyarakat juga semakin baik dan diharapkan ke depannya semakin meningkat, ”ujarnya.
·         PT Pertamina
Model program CSR ini pula yang diterapkan PT Pertamina dengan menggelar program Pertamina Goes to Campus(PGTC).Kegiatan ini tidak hanya menyasar Makassar,tapi beberapa kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya,Madura, Yogyakarta,Palembang, Pekanbaru,Samarinda,dan Aceh. Melalui program tersebut, Pertamina ingin mengajak mahasiswa menciptakan ketahanan energi.Selain itu, pada kesempatan yang sama Pertamina memberikan bantuan untuk perbaikan ruang lembaga kemahasiswaan UNM senilai Rp50 juta.

Kesimpulan :
Menurut analisis saya, jadi CSR merupakan suatu cara untuk meningkatkan image perusahaan di mata dunia  dengan memberikan dampak positif terhadap masyarakat. CSR juga menjadi kompensasi atau imbal balik atas penguasaan sumber daya alam maupun sumber daya ekonomi oleh perusahaan. Oleh karena itu CSR sangatlah penting untuk dilakukan oleh semua perusahaan untuk keberlanjutan hidup perusahaan itu sendiri.

SUMBER




0 USAHA BISNIS YANG TIDAK BERETIKA (penjual telur palsu)

Selasa, 30 Oktober 2012

Para pemalsu ternyata semakin lihai dan banyak akalnya. Yang mereka palsukan tidak cuma barang-barang buatan pabrik, kini bahkan produk alami seperti telur. Di Surabaya telur-telur palsu itu diduga sudah beredar cukup luas di Surabaya dan ditemui di penjual makanan anak-anak di depan sekolah. Isu telur palsu atau sintetis itu mencuat setelah beberapa hari lalu Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Surya Surabaya A Ganies Purnomo melihat telur yang mencurigakan di depan sebuah SD di kawasan Dapukan, Surabaya Utara.

           Menurut Ganies, telur rebus yang dijual bersama makanan lainnya, seperti pentol bakso dan sosis itu, agak berbeda dari telur pada umumnya. Kuning telurnya sangat dominan dibandingkan dengan putih telurnya. Selain itu, kuning telurnya juga mengumpul di pinggir, tidak di bagian tengah telur sebagaimana lazimnya. pada Jumat (24/10), Ganies lantas mengirim sampel telur yang dibelinya itu ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan Surabaya untuk diteliti.
Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Surabaya Dra Harlina Samadi Apt membenarkan bahwa pihaknya telah mendapat laporan dan kiriman sampel telur dari Ganies. Akan tetapi, kata Harlina, BPOM belum melakukan penelitian karena sampelnya dianggap belum mencukupi.

www.kompas.com


0 USAHA BISNIS YANG TIDAK BERETIKA

Penjual makanan dengan gerobak dorong, seperti bakso. Yang hanya membawa beberapa buah mangkok untuk pelanggannya. Mangkok dan sendok tersebut dipakai berkali-kali dari pagi sampai sore atau sampai dagangan habis, tanpa dicuci dengan semestinya. Besok, dan besoknya lagi akan digunakan lagi, begitu seterusnya. Biasanya hanya dibilas di seember air yang sudah sangat kotor karena bekas dipakai berkali-kali mencuci mangkok-mangkok dan sendok-sendok bekas pakai. Tanpa menggunakan air bersih dan sabun. Setelah dibilas, diseka dengan serbet yang kainnya juga sudah sangat kotor, atau tanpa diseka, langsung bisa dipakai kembali.
Untuk membawa pulang makanan, biasanya dipakai sebagai pembungkus kuahnya digunakan kantong plastik. Penggunaan kantong plastik sebagai pembungkus makanan berbahaya bagi kesehatan. Apalagi kalau kuahnya panas-panas langsung dimasukkan dalam plastik dan diikat. Karena bahan-bahan kimia yang dipakai untuk membuat plastik itu bisa keluar dan larut dalam kuahnya, di samping tentu saja kotor. Bahan-bahan kimia pembuat plastik yang larut dalam kuah itu berbahaya dan berpotensi untuk menimbulkan penyakit kanker.
www.kompas.com

0 USAHA BISNIS YANG BERETIKA (perusahaan anti suap)


Sejumlah perusahaan swasta, yakni PT Palyja, PT Satu Solusi Intermedia Utama, dan PT Dupont Indonesia, menandatangani pakta antisuap dalam Rapat Koordinasi Komunitas Pengusaha Antisuap Indonesia atau Kupas bertajuk "Konsolidasi Gerakan Nasional Antisuap 2010-2015", di Menara Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Jumat (16/7/2010).
Pakta antisuap tersebut menerangkan beberapa poin perjanjian yang harus ditepati dalam melaksanakan praktik usaha yang sehat dan bersih. "Mewujudkan dunia usaha yang bersih, transparan, dan beretika," ujar Ketua Indonesia Business Link (IBL) Noke Kiroyan selaku penyelenggara rapat.
Butir-butir perjanjian dalam pakta antisuap tersebut, di antaranya, menjadikan perusahaan yang menandatangani sebagai perusahaan antisuap yang tidak melakukan praktik suap, seperti menjanjikan, menawarkan, memberi, meminta, dan menerima suap.
Selain itu, perusahaan yang menandatangani pakta wajib menerbitkan kode etik perusahaan yang harus dipatuhi dewan komisaris, direksi, manajemen, dan karyawan terkait pelarangan suap. Kemudian, selambat-lambatnya dalam tiga bulan, perusahaan yang menandatangani pakta wajib menyelenggarakan pelatihan antisuap secara tersistem dan berkesinambungan.
Lalu, perusahaan-perusahaan tersebut harus menerapkan sanksi secara proporsional terhadap mereka yang melakukan suap dan meminta seluruh jajaran dewan komisaris, direksi, manajemen, dan karyawan untuk menandatangani pakta tersebut. "Bila saya tidak melaksanakan hal-hal tersebut, saya siap menanggung segala risiko dan konsekuensinya," kata Noke, membacakan isi pakta antisuap tersebut. 
www.kompas.com

0 USAHA BISNIS YANG BERETIKA (PERTAMINA EP)


John menyampaikan materi terkait dengan implementasi good corporate governance di PT Pertamina (Persero). Lebih lanjut John menegaskan bahwa Pertamina EP menghadapi lima tantangan besar yakni dalam hal lingkungan, cadangan, teknologi, tata ruang dan otonomi daerah, serta sumber daya manusia.
Pada kesempatan yang sama, terkait dengan etika kerja dan bisnis, Presiden Direktur Pertamina EP Salis S Aprilian menegaskan bahwa di Pertamina EP juga ada unsur 3D (Disclose, Discuss, Documented, red). Salis menegaskan bahwa jika ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan sendiri maka agar dikemukakan kepada rekan, atasan atau bawahan. Selanjutnya, masalah tersebut dapat didiskusikan untuk mencari penyelesaiannya. Langkah selanjutnya adalah mendokumentasikannya. “Dengan ini diharapkan apa yang dikerjakan ada masalah di belakang hari bisa terekam dengan baik dan justifikasi yang ada,” tegas Salis. Lebih lanjut dalam hal implementasi etika kerja, Presiden Direktur Salis S Aprilian menekankan bahwa setiap pekerja Pertamina EP harus yakin bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan, selalu ada pihak yang mengawasi setiap tindakan yang diambil.
Presiden Direktur Pertamina EP menegaskan bahwa Pertamina EP memiliki 3S (Sincere, Strong, Sensible, red) yang mendasari langkah Pertamina EP untuk menjadi kelas dunia. “Dan ini membuktikan semangat kerja dan sepakat bahwa jajaran manajemen menjadi role model selama 24 jam dan 7 hari,” tegasnya. Terkait dengan pembinaan sumber daya manusia, Presiden Direktur kembali mengingatkan bahwa masing-masing pimpinan harus memiliki setidaknya tiga orang kandidat yang dapat menjadi regerenasi di fungsinya atau di fungsi lain.
Kegiatan sosialisasi Corporate Culture pada hari kedua ini membahas tentang Etika Kerja dan Bisnis. Seluruh peserta juga menandatangani formulir pernyataan pekerja yang menegaskan bahwa pekerja yang bersangkutan memahami, menerima dan berkomitmen untuk menerapkan Etika Kerja dan Bisnis di Perusahaan.
Dalam sosialisasi ini juga dilaksanakan studi kasus yang membahas beberapa isu seperti menerima parcel, menulis keburukan orang lain di jejaring sosial/internet, memperoleh hadiah dari rekening uang muka kerja, menunda pengambilan keputusan meskipun seluruh informasi dan data pendukung sudah diperoleh, memberikan pelayanan kepada petugas instansi tertentu untuk memperlancar operasi, menyampaikan informasi perusahaan kepada pihak eksternal, menayampaikan laporan yang tidak sesuai data pendukung dan fakta yang ada, dan menghentikan operasi.

http://www.pertamina-ep.com/id/warta-pep/2010/03/03/perusahaan-harus-beretika