John
menyampaikan materi terkait dengan implementasi good corporate governance di
PT Pertamina (Persero). Lebih lanjut John menegaskan bahwa Pertamina EP
menghadapi lima tantangan besar yakni dalam hal lingkungan, cadangan,
teknologi, tata ruang dan otonomi daerah, serta sumber daya manusia.
Pada kesempatan
yang sama, terkait dengan etika kerja dan bisnis, Presiden Direktur Pertamina
EP Salis S Aprilian menegaskan bahwa di Pertamina EP juga ada unsur 3D
(Disclose, Discuss, Documented, red). Salis menegaskan bahwa jika ada persoalan
yang tidak bisa diselesaikan sendiri maka agar dikemukakan kepada rekan, atasan
atau bawahan. Selanjutnya, masalah tersebut dapat didiskusikan untuk mencari
penyelesaiannya. Langkah selanjutnya adalah mendokumentasikannya. “Dengan ini
diharapkan apa yang dikerjakan ada masalah di belakang hari bisa terekam dengan
baik dan justifikasi yang ada,” tegas Salis. Lebih lanjut dalam hal
implementasi etika kerja, Presiden Direktur Salis S Aprilian menekankan bahwa
setiap pekerja Pertamina EP harus yakin bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan,
selalu ada pihak yang mengawasi setiap tindakan yang diambil.
Presiden
Direktur Pertamina EP menegaskan bahwa Pertamina EP memiliki 3S (Sincere,
Strong, Sensible, red) yang mendasari langkah Pertamina EP untuk menjadi kelas
dunia. “Dan ini membuktikan semangat kerja dan sepakat bahwa jajaran manajemen
menjadi role model selama 24 jam dan 7 hari,” tegasnya. Terkait dengan
pembinaan sumber daya manusia, Presiden Direktur kembali mengingatkan bahwa
masing-masing pimpinan harus memiliki setidaknya tiga orang kandidat yang dapat
menjadi regerenasi di fungsinya atau di fungsi lain.
Kegiatan
sosialisasi Corporate Culture pada hari kedua ini membahas tentang Etika Kerja
dan Bisnis. Seluruh peserta juga menandatangani formulir pernyataan pekerja
yang menegaskan bahwa pekerja yang bersangkutan memahami, menerima dan
berkomitmen untuk menerapkan Etika Kerja dan Bisnis di Perusahaan.
Dalam
sosialisasi ini juga dilaksanakan studi kasus yang membahas beberapa isu
seperti menerima parcel, menulis keburukan orang lain di jejaring
sosial/internet, memperoleh hadiah dari rekening uang muka kerja, menunda
pengambilan keputusan meskipun seluruh informasi dan data pendukung sudah
diperoleh, memberikan pelayanan kepada petugas instansi tertentu untuk
memperlancar operasi, menyampaikan informasi perusahaan kepada pihak eksternal,
menayampaikan laporan yang tidak sesuai data pendukung dan fakta yang ada, dan
menghentikan operasi.
http://www.pertamina-ep.com/id/warta-pep/2010/03/03/perusahaan-harus-beretika
0 komentar:
Posting Komentar