USAHA BISNIS YANG BERETIKA (PERTAMINA EP)

Selasa, 30 Oktober 2012

John menyampaikan materi terkait dengan implementasi good corporate governance di PT Pertamina (Persero). Lebih lanjut John menegaskan bahwa Pertamina EP menghadapi lima tantangan besar yakni dalam hal lingkungan, cadangan, teknologi, tata ruang dan otonomi daerah, serta sumber daya manusia.
Pada kesempatan yang sama, terkait dengan etika kerja dan bisnis, Presiden Direktur Pertamina EP Salis S Aprilian menegaskan bahwa di Pertamina EP juga ada unsur 3D (Disclose, Discuss, Documented, red). Salis menegaskan bahwa jika ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan sendiri maka agar dikemukakan kepada rekan, atasan atau bawahan. Selanjutnya, masalah tersebut dapat didiskusikan untuk mencari penyelesaiannya. Langkah selanjutnya adalah mendokumentasikannya. “Dengan ini diharapkan apa yang dikerjakan ada masalah di belakang hari bisa terekam dengan baik dan justifikasi yang ada,” tegas Salis. Lebih lanjut dalam hal implementasi etika kerja, Presiden Direktur Salis S Aprilian menekankan bahwa setiap pekerja Pertamina EP harus yakin bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan, selalu ada pihak yang mengawasi setiap tindakan yang diambil.
Presiden Direktur Pertamina EP menegaskan bahwa Pertamina EP memiliki 3S (Sincere, Strong, Sensible, red) yang mendasari langkah Pertamina EP untuk menjadi kelas dunia. “Dan ini membuktikan semangat kerja dan sepakat bahwa jajaran manajemen menjadi role model selama 24 jam dan 7 hari,” tegasnya. Terkait dengan pembinaan sumber daya manusia, Presiden Direktur kembali mengingatkan bahwa masing-masing pimpinan harus memiliki setidaknya tiga orang kandidat yang dapat menjadi regerenasi di fungsinya atau di fungsi lain.
Kegiatan sosialisasi Corporate Culture pada hari kedua ini membahas tentang Etika Kerja dan Bisnis. Seluruh peserta juga menandatangani formulir pernyataan pekerja yang menegaskan bahwa pekerja yang bersangkutan memahami, menerima dan berkomitmen untuk menerapkan Etika Kerja dan Bisnis di Perusahaan.
Dalam sosialisasi ini juga dilaksanakan studi kasus yang membahas beberapa isu seperti menerima parcel, menulis keburukan orang lain di jejaring sosial/internet, memperoleh hadiah dari rekening uang muka kerja, menunda pengambilan keputusan meskipun seluruh informasi dan data pendukung sudah diperoleh, memberikan pelayanan kepada petugas instansi tertentu untuk memperlancar operasi, menyampaikan informasi perusahaan kepada pihak eksternal, menayampaikan laporan yang tidak sesuai data pendukung dan fakta yang ada, dan menghentikan operasi.

http://www.pertamina-ep.com/id/warta-pep/2010/03/03/perusahaan-harus-beretika

0 komentar:

Posting Komentar